RUZATER - Ketertarikan akan suatu hal memang bisa saja membuat seseorang berkorban untuk membuat hal itu ia miliki meski tak jarang mereka harus kehilangan beberapa hal berharga untuk dapat memiliki apa yang memikat hatinya tersebut.
Setiap orang tentu beda ketertarikan, banyak yang menyukai dan tertarik dengan benda bersejarah atau mungkin juga benda yang modern sehingga ia rela kehilangan uangnya dengan jumlah yang cukup banyak hanya untuk memiliki atau bahkan mengoleksinya, ada juga sebagian yang tertarik akan beda unik dan aneh, dan tak sedikit pula yang menyukai hal-hal yang tak disukai orang lain.
Seperti hal nya dalam masalah pesta pernikahan, banyak orang menginginkan sesuatu yang spesial dan istimewa dalam pernikahannya. Tak ketinggalan juga sebuah gaun yang menjadi bagian penting pada sebuah pesta pernikahan. Ya, gaun yang istimewa tentu menjadi harapan para wanita pada acara pernikahannya. Tak sedikit dari mereka bahkan menambahkan barang-barang berharga seperti mutiara dan sebagainya pada sebuah gaun agar terlihat mewah. Namun sepertinya hal itu tidak berlaku bagi semu wanita. Wanita bernama Abigail Kingston ini justru mempunya pemikiran lain.
Abigail telah memilih satu gaun istimewa untuk dikenakan pada pesta pernikahannya. Gaun tersebut bukan gaun baru, bukan juga gaun yang dibalut intan permata, melainkan sebuah gaun pengantin tua yang telah banyak di kenakan wanita dari keluarganya sejak akhir tahun 1800-an. Mary Lowry Warren nenek buyut dari buyutnya merupakan orang pertama yang mengenakan gaun ini pada Tahun 1895. Sejak saat itu gaun tersebut tidak ada yang pernah mengenakannya karena semua anaknya tidak ada yang ingin mengenakan gaun tersebut, gaun ini baru kembali dikenakan oleh cucunya 40 tahun kemudian. Abigail menyukai dan berpikir suatu hari dia juga akan mengenakan gaun tersebut saat ia melihat foto gaun itu di rumah orangtua nya.
Menurut tradisi yang ada pada keluarga mereka, gaun yang berusia 120 tahun itu memang selalu disimpan oleh ibu dari pengantin wanita terakhir. Makanya ketika Abigail ingin memakai gaun tersebut, lantas sang ibu pun segera menghubungi bibi Odgen, ibu dari pengantin terakhir yang memakai gaun tersebut lalu meminta dia untuk mengirimkan gaun tersebut ke rumah Abigail. Gaun memang dikirim, namun saat kardus kiriman itu dibuka, mereka merasa sangat kecewa karena gaun tersebut sudah dalam kondisi rusak.
Melihat hal itu Abigail yang sangat menginginkan gaun tersebut sempat merasa putus asa. Namun akhirnya dia mencoba menghubungi Deborah Lopresti, seorang desainer pengantin dari Wilson Borough, untuk memperbaiki gaun yang rusak tersebut. Desainer itu mencoba untuk memperbaiki gaun yang sudah rusak tersebut agar kembali seperti saat pertama dibuat.
Tetap saja meski sudah diperbaiki pun gaun ini masih sangat rapuh. Hal itu membuat Abigail hanya akan memakainya pada waktu resepsi setelah pernikahan saja. Dan dia akan mengenakan gaun baru saat pernikahannya.
Rupanya tak hanya gaun itu saja yang menjadi saksi pernikahannya Abigail, dia juga akan memakai liotin neneknya yang diberikan pada ulang tahun pernikahan ke-50 oleh sang kakek juga cincin milik nenek buyutnya. Leslie, ibu Abigail berkata, "Kami benar-benar bahagia dan diberkati bisa tetap menjaga tradisi ini". Dia juga merasa senang dapat menyimpan gaun itu untuk diberikan kepada pengantin ke-12. Bagaimana pendapatmu mengenai hal tersebut? Tertarik juga untuk mencoba gaun bersejarah pada pernikahanmu nanti?
Terimakasih telah membaca artikel berjudul ‘Wow, Wanita Ini kenakan gaun pengantin berusia 120 Tahun’.Semoga bermanfaat. Jangan lupa untuk berbagi cerita bersama temanmu dengan cara share artikel ini.
Oke sekian, see you next post..