Gempa Bumi di Solok Selatan Kamis tadi menyebabkan 48 Korban Luka dan 101 Rumah Rusak

Februari 28, 2019
Gempa Bumi


RUZATER - Gempa Bumi di Solok Selatan Kamis tadi menyebabkan 48 Korban Luka dan 101 Rumah Rusak. Gempa Bumi magnitude 5,3 SR kembali mengguncang salah satu wilayah di Indonesia yaitu di wilayah Solok Selatan, Sumatera Barat pada Kamis Pagi (28/2/2019).

Hingga siang tadi, gempa bumi yang terjadi itu menyebabkan 101 rumah di Kabupaten Solok Selatan Rusak. Begitupun dengan bertambahnya jumlah warga yang alami luka-luka menjadi 48 orang.

Awalnya gempa yang mengguncang wilayah Sumbar tersebut sempat diberitakan berkekuatan 5,6 SR. Namun kemudian BMKG memutakhirkan data kekuatan gempa itu menjadi 5,3 SR.

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB menyampaikan bahwa daerah yang mengalami kerusakan terjadi di 4 desa atau nagari di Kecamatan Sangir Batanghari dan Kecamatan Sangir Balai Janggo, Kabupaten Solok Selatan.

Berikut ini data rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa:

1. Nagari Ranah Pantai Cermin, Kecamatan Sangir Batanghari
Rusak sedang dan ringan: 30 rumah

2. Nagari Sungai Kunyit, Kecamatan Sangir Balai Janggo
Rusak berat: 4 rumah
Rusak sedang: 6 rumah

3. Nagari Sungai Kunyit Barat, Kecamatan Sangir Balai Janggo
Rusak berat: 1 rumah
Rusak sedang dan ringan: 30 rumah

4. Nagari Talunan Maju, Kecamatan Sangir Balai Janggo
Rusak sedang: 30 rumah

Melalui siaran persnya pada Kamis siang, Sutopo menyampaikan, “Saat ini BPBD Kabupaten Solok Selatan masih terus melakukan pendataan”. Tenda untuk pengungsi dan logistik, serta Pokso kesehatan didirikan di Sungai Kunyit. Beliau juga mengatakan, “Dampak gempa tidak besar sehingga diperkirakan kerusakan tidak luas,”

Sutopo juga mengatakan, “Gempa dirasakan sedang selama 3 detik pada pukul 06.27 WIB”. Menurut penjelasan Sutopo, gempa 5,3 SR yang berpusat di darat pada kedalaman 10 km tersebut berpusat di 50 km tenggara Solok Selatan pada jarak 36 km arah timur laut Padang Aro, Kabupaten Solok Selatan.

Korban Luka-luka 48 orang

Korban yang mengalami luka yang disebabkan gempa Solok Selatan, Provinsi Sumbar pada Kamis pagi (28/2/2019), terus bertambah. Data terakhir menyebutkan bahwa sebanyak 48 orang warga Solok Selatan tercatat mengalami luka akibat gempa.

Jasman Rizal, Kepala Biro Humas Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) mengatakan, 48 warga yang menjadi korban luka itu menjalani perawatan di 4 Pusat Kesehatan Masyarakat. Diantaranya, terdapat 22 orang menjalani pengobatan di Puskesmas Mercu, 2 orang di Puskesmas Abai, 23 orang di Puskesmas Talunan, dan 1 orang di Puskesmas Bidar Alam. Jasman Rizal mengatakan bahwa satu orang yang menjalani pengobatan di Puskesmas Bidar Alam tersebut dirujuk ke RSUD Muarolabuh Solok Selatan pada siang tadi.

Gempa terjadi sebanyak Tiga Kali

Sejak Kamis dinihari hingga pagi, BMKG mencatat gempa yang berpusat di Solok Selatan terjadi sebanyak tiga kali.

Berikut data gempa yang terjadi di Solok Selatan kamis pagi:

1.       Gempa pertama dengan kekuatan 4,2 SR terjadi pada pukul 01.55.02 WIB

2.       Gempa kedua dengan kekuaran 4,3 SR terjadi pada pukul 02.44 WIB

3.       Gempa terakhir dengan kekuatan 5,3 SR terjadi pada pukul 06.27 WIB.

Terkait gempa yang terjadi di Sumbar pada Kamis (28/2/2019) pukul 06.27 WIB, BMKG mengklarifikasi pusat dan kekuatan gempa tersebut. Awalnya BMKG mengonfirmasikan bahwa gempa berkekuatan 5,6 SR dan berpusat di Kabupaten Pasaman. Lalu data tersebut mengalami pemutakhiran yang mana ternyata gempa tersebut berkekuatan 5,3 SR dan berpusat di Solok Selatan.

Irwan Slamet, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Padang Panjang mengatakan bahwa episenter gempabumi terletak di titik koordinat 1,4 LS dan 101,53 BT. Irwan mengatakan bahwa Koordinat epic sudah betul. Acuan kota ada kekeliruan, karena pemilihan daerah terdekat dilakukan komputer secara otomatis.

Menurut Rahmat Triyono, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, gempa bumi tersebut merupakan jenis gempabumi tektonik kerak dangkal (Shallow Crustal Earthquake). Yang mana gempa tersebut terjadi disebabkan aktivitas Zona Sesar Sumatera (Sumatera Fault Zone) tepatnya pada pertemuan antara segmen Suliti dan Siulak.

Berdasarkan informasi dari masyarakat, dampak gempabumi dirasakan di daerah Solok Selatan IV MMI, Padang III-IV MMI, Painan dan Padang Panjang II-III MMI, Payakumbuh 50 Kota II MMI, Kepahyang I MMI. Adapun MMI (Modified Mercalli Intensity) merupakan skala gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa.

img src: scintrexltd

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »